Madura1.com – Bebek songkem merupakan salah satu kuliner Madura yang mempunyai nilai filosofi serta sejarah. Penamaan bebek songkem sendiri berasal dari bentuk daging bebek yang dimasak dengan cara di tekuk seperti sedang sungkem.
Songkem dari bahasa madura yang berarti sungkem, songkem adalah salah satu tradisi suku madura dalam menghormati orang tua atau kiai dengan cara menundukkan kepala saat bersalaman dan sambil mencium tangan mereka.
Bebek songkem merupakan simbol penghormatan atau tanda terima kasih masyarakat Madura kepada kiai yang mengajari anak-anak mereka mengaji.
Dahulu, setiap dusun atau desa di Madura memiliki seorang kiai yang di hormati oleh warga. Ketika orang tua murid datang ke rumah kiai untuk songkeman, mereka akan membawa bebek songkem sebagai buah tangan.
Bebek songkem juga memiliki keistimewaan dari segi cara pengolahan dan kesehatan. Bebek songkem diolah dengan cara dikukus selama 3–4 jam tanpa air, melainkan potongan batang pisang.
Batang pisang akan menghasilkan uap air yang membuat daging bebek matang dan empuk. Selain itu, batang pisang dapat menyerap lemak dan kolesterol dari daging bebek. Dengan demikian, bebek songkem menjadi lebih sehat.
Bebek songkem biasanya menggunakan sambal dan lalapan. Rasa daging bebek yang gurih semakin nikmat dengan tambahan sambal yang pedas dan asam.
Bebek songkem menjadi kuliner yang wajib di coba bila Anda berkunjung ke Pulau Madura. Selain rasanya, juga mengandung arti mendalam tentang etika, hormat, dan syukur.