Menu

Mode Gelap

Madura · 6 Okt 2023 03:25 WIB ·

Filosofi dan Jenis Batik Tulis Madura


Filosofi dan Jenis Batik Tulis Madura Perbesar

MADURA1.COM – Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang dikenal hingga dunia internasional. Dengan berbagai macam corak dan warna, batik merupakan sebuah kerajinan dengan nilai seni yang tinggi.

Indonesia memiliki berbagai macam motif dan corak batik yang yang berbeda dari berbagai wilayah. Setiap motif batik mempunyai filosofi dan makna serta penggunaan yang berbeda-beda. Salah satunya adalah batik tulis Madura yang menjadi cerminan watak Madura.

Batik Madura memiliki ciri khas warna yang berani sebagai cerminan orang Madura yang berani dan tegas. Seiring perubahan zaman, batik Madura mempunyai karakter yang dinamis, lebih praktis, egalitarian, serta keinginan untuk tetap eksis melalui pola dan warna yang mencolok.

Asal mula batik tulis Madura

Sejarah batik Madura bermula dari era Kerajaan Pamelingan yang saat ini menjadi kabupaten Pamekasan. Kerjaaan ini mempunyai keratin yang disebut mandilaras sebagai pusat pemerintahannya. Saat kekuasaan Kerajaan Pamelingan berada dibawah kendali Pangeran Ronggosukowati.

Berdasar dari berbagai sumber, batik tulis Madura mulai berkembang pada abad ke-16 hingga abad ke-17. Berawal dari peperangan antara Raden Azhar (Kyai Penghulu Bagadan) dengan Ke’Lesap. Raden Azhar merupakan ulama penasihat spiritual dari Adipati Pamekasan, yaitu Raden Ismail atau Adipati Arya Adikara IV. Sedangkan Ke’Lesap merupakan putera Madura keturunan Cakraningrat I.

Selama peperangan tersebut tersiar kabar bahwa Raden Azhar menggunakan pakaian kebesaran dengan motif batik barak atau batik leres dalam Bahasa Madura.

Filosofi batik tulis Madura

Batik Madura sangat berbeda dengan batik Yogyakarta atau Surakarta. Tidak hanya dari motif namun juga dari warna. Batik tulis Madura cenderung berwarna cerah dan tegas seperti kuning, merah, hijau, dan biru. Semua warna ini mempunyai makna tersendiri.

Warna merah merupakan cerminan masyarakat Madura yang kuat dan keras. Sedangkan warna hijau merupakan warna religi sebagai lambang kerajaan Islam yang di Madura. Warna kuning menggambarkan bulir padi dan warna biru merupakan lambang laut yang mengelilingi pulau Madura.

Warna yang digunakan untuk batik menggunakan pewarna alami misalnya dari mengkudu dan tinggi untuk warna merah, daun tarum untuk warna hijau, dan kulit mundu untuk warna hijau.

Motif batik tulis Madura

Dari segi motif, batik tulis Madura di bedakan menjadi dua jenis motif batik yaitu motif batik pesisiran dan batik pedalaman. Batik pesisiran mempunyai karakteristik motif dan warna yang lebih terang. Sedangkan batik pedalaman lebih bergaya klasik dengan ornament utama menggunakan warna gelap.

Ciri khas lain dari batik Madura adalah titik putih yang merupakan pengaruh dari tipografi pulau Madura yang didominasi oleh pantai. Selain itu, pulau Madura sebagai penghasil garam menjadikan titik putih sebagai representasi.

Motif lain yang digunakan dalam batik Madura adalah tumbuhan dan binatang yang dikombinasikan sesuai dengan kreativitas pembatik. Selain itu, batik Madura juga menggunakan garis yang dominan dalam satu desain batik.

Ragam motif batik tulis Madura

Meskipun kecil, Pulau Madura terbagi menjadi beberapa wilayah. Setiap wilayah yang berbeda mempunyai ciri khas batik yang berbeda pula. Inilah yang menjadi keunikan batik Madura karena beda wilayah mempunyai ciri khas batik dan filosofi yang berbeda.

1. Batik Bangkalan

Batik Bangkalan mempunyai warna dan tema yang bervariasi. Salah satu yang populer adalah batik gentongan karena teknik mewarnai menggunakan gentong. Sehingga di sebut batik gentongan. Batik gentongan juga mempunyai corak yang bervariasi misalnya batik kombinasi yang memadukan motif kawung dan bunga dengan warna merah, biru tua, dan biru muda. Selain itu, ada batik petengteng klasik dan batik tanjung bumi yang dominan dengan motif tumbuhan dan bunga.

2. Batik Sumenep

Daerah Sumenep mempunyai batik dengan ciri khas warna dasar terang. Batik Sumenep menjadi salah satu warisan budaya dari Keraton Sumenep. Ada beberapa jenis batik Sumenep yaitu batik Sumenep warna kombinasi yang menggunakan dua warna atau lebih dalam satu desain. Ada juga batik Sumenep kombinasi corak yang menggabungkan dua atau lebih corak dalam satu desain. Hampir semua batik di wilayah Sumenep ini merupakan batik tulis sehingga harganya juga mahal.

3. Batik Pamekasan

Batik Pamekasan mempunyai pengaruh tersendiri di jagad batik nusantara. Meski tidak seterkenal batik Yogyakarta namun batik Pamekasan juga banyak di minati karena warnanya yang cerah dan menggunakan kombinasi motif khas batik Madura seperti Malete Seto’or, ‘Ramo’, Kar Jagad, Tong Centong, dan sebagainya.

Beberapa jenis batik Pamekasan adalah batik motif akar dan bunga yang menggunakan gradasi warna, batik daun kombinasi yang kental dengan unsur daun-daunan dan warna dominan warna hijau.

4. Batik Sampang

Batik Sampang merupakan kreasi Batik Madura yang menggunakan pakem batik klasik namun menggunakan corak flora dan fauna. Ada beberapa jenis batik Sampang yaitu batik motif tumbuhan dan batik tumbuhan merambat. Batik Sampang ini tidak terlalu menggunakan banyak variasi warna dan biasanya hanya menggunakan satu warna dasar saja. Selain itu teknik yang di gunakan biasanya adalah teknik cap karena motif banyak mempunyai banyak detail yang rumit dan kecil.

5. Batik serat kayu

Sesuai namanya batik serat kayu menggunakan motif seperti serat kayu. Pilihan warna yang di gunakan untuk motif batik ini juga menggunakan warna bumi atau earth-tone. Motif ini merupakan batik yang berasal dari Kecamatan Proppo bagian selatan. Serat kayu pada batik di hasilkan dari proses pelipatan kain dengan pewarna sehingga menghasilkan pola seperti serat kayu.

6. Batik kacangan

Batik motif kacang memang banyak di gunakan di Indonesia. Motif kacang mempunyai pola yang teratur sehingga terlihat seragam dan indah. Motif batik ini tidak terlalu menggunakan banyak variasi warna dan motif namun di situlah letak daya tarik motif batik kacangan.

7. Batik pancawarna

Sesuai dengan namanya, batik pancawarna menggunakan lima jenis warna dalam satu desain batik. Dengan menggunakan unsur gradasi, batik pancawarna memadukan warna mencolok namun terlihat serasi dan indah. Serta warna yang di gunakan adalah warna senada atau bisa juga warna kontras. Batik dengan warna berbeda ini kemudian di padukan dengan motif yang unik seperti tumbuhan, garis, bunga, dan sebagainya.

Batik Madura mempunyai ciri khas warna terang dan motif tumbuhan dan bunga. Ini merupakan gambaran dari masyarakat Madura yang berani dan tegas sehingga di representasikan dalam pilihan warna cerah. Motif yang digunakan untuk batik Madura merupakan representasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat Madura seperti bercocok tanam dan juga sebagai petani garam.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Warga Desa Mandala Rubaru Swadaya Membangun Jalan Aspal sepanjang 385 meter dengan lebar 3 meter

22 Oktober 2023 - 20:47 WIB

Mengenal Halim Perdanakusuma, Sosok Prajurit Kelahiran Madura yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Bandara

22 Oktober 2023 - 04:44 WIB

Mengenal Batik Madura: Sejarah, Ciri Khas, dan Motif

15 Oktober 2023 - 01:21 WIB

Sampang Menjadi Terbaik ke 2 di Jatim dalam Penurunan Stunting

14 Oktober 2023 - 23:53 WIB

10 Makanan Khas Madura yang Wajib Dicoba!

14 Oktober 2023 - 15:48 WIB

Festival Musik Tong-tong se-Madura 2023 di Sumenep Nanti Malam

14 Oktober 2023 - 13:44 WIB

Trending di Madura